Seberapa Efektif kah 3D Printer Dalam Kehidupan Sehari-hari?

Mesin cetak pertama kali dicipatakan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450-an. Hingga kini,mesin cetak sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari umat manusia, khususnya orang-orang kantoran dan para pelajar. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, mesin cetak atau printer tidak hanya bisa mencetak tulisan, namun bisa juga mencetak berbagai benda tiga dimensi sesuai keinginan kita. Perkenalkanlah, 3D Printer.

3D Printer sedang mencetak blok mesin mobil.
sumber : bhphotovideo.com


3D Printer (modern) adalah sebuah alat pencetak yang dapat memproses material padat (umumnya plastik) yang dikontrol oleh computer untuk dicetak menjadi benda tiga dimensi. 3D Printing memulai trend-nya sejak tahun 2010-an. Awal ide untuk membuat 3D Printer muncul pada tahun 1980-an oleh Hideo Kodama, yang bertujuan untuk membuat model plastik tiga dimensi. Hingga kini, 3D Printer masih dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya, yaitu membuat model plastik. Namun, 3D Printer terus dikembangkan untuk melakukan pencetakan berbagai hal lainnya. 


Model Menara Eiffel, yang dibuat oleh 3D Printer.
sumber : computerworld.com


Salah satu kegunaan lain yang sedang dikembangkan adalah mencetak benda, namun dengan waktu yang jauh lebih singkat. Memang, saat ini 3D Printer terkenal sangat lambat dalam mencetak benda. Memang tergantu seberapa besar dan detail model yang hendak dicetak, namun untuk model yang sangat detail bisa memakan waktu lebih dari 12 jam ( sangat tidak efektif jika barang diperlukan secepatnya) Maka dari itu, sedang dikembangkan 3D Printer yang dapat mencetak model yang besar (sebesar rumah tipe 45) namun dengan waktu yang relatif  singkat. Teknologi ini akan sangat berguna, jika kelak nanti teknologi ini sudah sangat mutakhir, teknologi ini dapat dipakai pada kolonisasi mars dan membangun bangunan bagi para penjelajah disana. 


Membangun rumah dengan 3D Printer.
sumber : thenewstack.io


Selain itu, 3D Printer juga dapat mencetak organ tubuh (ya,organ tubuh buatan!). Lebih dikenal dengan 3D Bioprinting, Percetakan ini ditujukan untuk membuat organ tubuh bagi pasien yang membutuhkan cangkok atau transplantasi tetapi tidak juga menemukan donor yang tepat, agar jumlah korban jiwa karena mendonorkan organ tubuh berkurang. Dengan menggunakan biological ink, organ tubuh dicetak sedemikian rupa, menyesuaikan kebutuhan pasien.


Replika telingan Vincent van Gogh dengan 3D Bioprinting.
sumber : firstpost.com


Kegunaannya memang sangat menggiurkan, terlebih jika kegunaan itu dapat menyelamatkan banyak orang. Namun, The Dark Side tentu akan selalu menghampiri. Mungkin untuk sekarang, 3D Printer secara umum hanya bertintakan plastik. Namun, bagaimana jadinya jika kelak kita dapat mencetak dengan logam? Pada dasarnya itu adalah kemerdekaan bagi para ekstrimis, mengapa? Karena sekarang pun mereka sudah bisa merakit senjata, apalagi jika 3D Printer memiliki kemampuan mencetak logam. Mereka dapat mencetak peluru dan senjata mulai dari ringan maupun berat dengan sangat mudah. Mungkin akan ada organisasi dunia oposisi yang memusuhi UN, layaknya UNSA dan SDF pada game Call of Duty : Infinite Warfare


Handgun yang dicetak menggunakan 3D Printer.
sumber : 3ders.org


Pertanyaan utamanya : Seberapa efektif kah 3D Printer dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya, untuk saat ini, 3D Printer belum terlalu efektif. Walaupun kegunaannya banyak, namun 3D Printer cenderung sangat mahal dan tidak terlalu praktis untuk teknologi masa kini. Mungkin, suatu saat nanti, orang-orang tidak akan membeli barang ke toko, namun mencetaknya sendiri dirumah. Who Knows?







































Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar